Rabu, 30 April 2025
TANJUNGPINANG (Suara Karya) - Depot Logistik (Dolog) Riau melalui pelaksana lapangan yang ditempatkan di Ranai, pulau Bunguran (Natuna) akan turun tangan membeli sebagian hasil pertanian warga transmigrasi di daerah itu untuk membantu mengatasi kesulitan pemasaran yang sudah berlangsung sejak lokasi itu ditempati dua tahun lalu. “Selama ini banyak warga transmigran yang mengeluh, hasil produksi mereka tak laku dijual dan terpaksa dibuang karena membusuk,” demikian Camat Bunguran Timur, drs Abd. Hamid kepada suara karya baru-baru ini.
Menurut Abdul Hamid, hasil pertanian utama dari lokasi transmigrasi Natuna itu, terutama jagung, kacang-kacangan dan ubi kayu. Jumlah produksinya belum begitu banyak, namun sulit dipasarkan karena tidak ada pembeli. Penduduk daerah tersebut (sekitar 20.000 jiwa) sebagian besar adalah petani dengan daya beli yang rendah. Untuk dipasarkan ke daerah lain, hambatan utamanya adalah hubungan yang sulit karena kepuluan di Natuna itu saling terpencil dengan ombak yang buas.
Sebenarnya, jika jumlah produksi itu sudah puluhan ton, bisa juga dijual ke Kalimantan Barat. Tetapi sekarang ini, hanya 3-4 ton dan sangat tidak ekonomis untuk perjalanan laut sekitar 30 jam ke Kalbar.
Turun tangannya pihak Dolog Riau, meskipun belum jelas bagaimana pelaksanaannya itu, merupakan kabar gembira bagi sekitar 840 KK warga transmigrasi yang menempati tiga SKP (Satuan Kawasan Pemukiman).
Mereka ini, seperti dikatakan Camat Abd. Hamid, merupakan kelompok transmigran yang memerlukan perhatian khusus karena lokasi penempatan mereka benar-benar terpencil dan sulit memperoleh alternatif lain jika terjadi berbagai masalah. Kalau ditempat lain ada yang berkesempatan dam nekat lari,” tapi di Natuna mau lari ke mana? Kapal pun jarang” kata Camat Abdul Habid.
Sejauh ini, belum ada masalah yang terlalu meresahkan yang dihadapi warga transmigran tersebut. keluhan mereka tentang sulitnya hubungan antar lokasi dan tempat-tempat lain di pulau tersebut sudah teratasi dengan adanya tiga kendaraan bantuan Presiden dan Menteri Transmigrasi. Kendaraan-kendaraan tersebut selain berfungsi untuk pengangkutan orang dan barang, juga sangat menolong dalam membawa tenaga paramedis.
Menurut camat Abd.Hamid disetiap SKP di Natuna, sudah dibangun Puskesmas Pembantu, namun tenaga paramedisnya baru satu orang. Untuk itu setiap minggunya terpaksa digilir dari satu SKP ke SKP lainnya. (RK).--