Terlalu Sedikit Orang yang Berjiwa Enterpreneur

Edyanus Herman Halim

Sahabat Kamis, 10 September 2009
Edyanus Herman Halim

Mengapa Indonesia begitu sulit dan memerlukan waktu yang lama untuk keluar dari krisis ekonomi yang dialaminya? Salah satu penyebabnya adalah karena terlalu sedikit orang-orang Indonesia yang berjiwa wirausahawan (enterpreneur). Sebab hanya orang-orang yang berjiwa enterpreneur-lah yang melihat krisis sebagai peluang, bukannya sebagai bencana. Hanya orang-orang yang berjiwa enterpreneur-lah yang siap untuk jatuh dan bangkit kembali. Artinya, semakin besar jumlah orang yang berkeluh kesah, putus asa dan meratapi kesulitan ekonomi yang sedang menghadang, maka semakin sulitlah suatu bangsa, sebuah negara, untuk keluar dari krisis yang dihadapinva. Semakin banyak orang yang pesimis, maka semakin sulit semua kesempatan yang ditawarkan, semua jalan keluar dan motivasi yang  dikemukakan untuk diterima. Semua sisi, semua pandangan penuh dengan ketidak¬percayaan penuh dengan prasangka, dan ditolak sebelum dimulai.

Simaklah bagaimana upaya pemerintah untuk mengatasi kesulitan ekonomi rakyat dengan program Usaha Kecil Menengah (UKM) dan program Ekonomi Rakyat (ER) disikapi dengan sinis, dicurigai sebagai celah untuk kepentingan pribadi, kelompok dan elit kekuasaan Akhirnya, hanya sedikit dari ber¬milyar-milyar sumber dana yang dialokasikan, yang mencapai tujuan dan berhasil. Sementara yang lainnya, hanya berperan sebagai "sedekahdan "katup pengaman", yang tentu sangat tidak produktif.
 
Ini adalah pelajaran yang paling berharga bagi Indonesia untuk menapak hari depannya. Inilah kebijakan yang akan datang, yaitu bagaimana membangkitkan jiwa dan semangat kewirausahaan di tengah masyarakat Indonesia. Memang sebuah kerja besar, sebuah kerja berat, yang memerlukan waktu yang panjang, serta tentu saja biaya sosial yang besar. Karena menumbuhkan jiwa dan semangat wirausaha itu, memerlukan sejumlah stimulans, terutama untuk membangkitkan keunggulan-keunggulan pribadi dan sisi positif dari watak manusiawi yang ada di dalam diri seseorang.

Pembangkitan sisi kewiraan itu, memerlukan dorongan dari dalam dan dari luar diri. Memerlukan pelatihan-pelatihan yang teratur, memerlukan penyesuaian dan juga apresiasi dan pengembangan gasasan yang terus menerus. Kesungguhan yang demikian itulah yang kini membuat Malaysia, misalnya, mampu membangkitkan beribu-ribu orang wira¬usahawan di negeri itu. Mampu membangkitkan orang-orang Melayu, yang semula dinafikan dapat menjadi wirausahawan tangguh, menjadi para enterpreneur yang berkelas dunia.

Untuk menjadi seorang wirausahawan yang baik, paling tidak ada tiga hal harus menjadi teras dalam sikap dan filosofi hidup seseorang. Pertama, sikap yang berani membuat keputusan dan berani menerima konsekuensi dari keputusan yang dibuat. Sebab orang yang tidak berani membuat keputusan, tidak akan pernah memulai, tidak akan pernah merasa pernah melakukan kesalahan. Dan dengan itu, tak akan pernah punya pengalaman yang kelak akan menjadi guru terbaik bagi dirinya.

Kedua, selalu berpikir positif. Hanya sikap demikian inilah yang akan menumbuhkan interaksi yang baik dengan komunitas sekelilingnya, menjadi sosok yang terbuka, responsif dan siap menerima perubahan, kapan waktu yang memintanya untuk melakukan hal ini. Ketiga, tentulah harus mempunyai obsesi untuk menjadi maju. Orang yang tak pernah mempunyai mimpi untuk  menjadi seseorang yang berhasil dan sukses, tak akan pernah akan menuai sukses. Para orang bijak, selalu memberi nasihat: "Bermimpilah, lalu wujudkan mimpi itu sekarang dan mulailah dari hal yang kecil"

Dalam kaitan pemikiran demikian inilah Menjadi Wirausahawan Handal yang ditulis Edyanus  Herman Halim ini, menjadi penting dan memberikan sumbangan besar bagi menumbuhkan jiwa dan  semangat kewirausahawan itu. Karena buku ini, selain menunjukkan dari mana dan bagaimana jiwa kewirausahawan  itu dapat membangkitkan, tetapi juga menunjukkan bagaimana semangat kewirausahaan itu selalu siap dan cerdik dalam menangkap peluang, cerdik dalam mengatasi masalah, dan arif dalam menyikapi segala perubahan.
 
Dengan menunjukkan berbagai contoh keberhasilan para wirausahawan dalam berbagai kondisi dan peluang, model pengembangan manajemen yang modern dan tahan banting, serta cantoh-contoh bagaimana solusi dan strategi pemecahan masalah yang dipilih, maka buku ini merupakan sumber inspirasi vang sangat menarik bagi mereka yang menyimpan mimpi dan berani memulai mewujudkan mimpi-mimpi itu dan juga tentunya bagi kalangan wira¬usahawan Indonesia yang sudah tumbuh dan berkembang, khususnya di Riau. Artinya, buku ini menjadi sangat berarti, karena dia diterbitkan pada kondisi dimana komunitasnya memerlu¬kan dorongan dan teladan, dengan komitmen yang kuat dari siapapun yang merasa bertanggung jawab pada hari depan bangsa ini.

Dan Sdr. Edyanus Herman Halim, dengan latar belakang yang cukup handal sebagai pengamat ekonomi, serta kepeduliannya terhadap kebangkitan era ekonomi kerakyatan, adalah orang yang pantas untuk didengar dan disimak pemikiran dan karyanya.
 
Disampaikan sebagai Kata Pengantar pada buku Menjadi Wirausahawan Handal karya Edyanus Herman Halim (Pekanbaru, 6 September 2002)