Rabu, 15 Januari 2025
Maafkan ibu anakku karena masih sering pulang pukul satu. Ketika ku dorong pintu kamar mu ,kau lelap dengan latop di dadamu. Ku cium pipimu . Dingin seperti tak ada yang kau ingin kecuali pipi kesepian seperti kemarin
Pagi. Saat kau bangun dan bergegas ke sekolah , ibu mendengar sayup suara langkah . Mendorong pintu dan seakan cuma tanda selamat berpisah : Bu direktur, daaaah !
Dan kita pun berpisah. Dan waktupun tak pernah mengalah.
Maafkan ibu anakku, hari ini Hari Ibu, dan aku mengenakan kebaya baru. Kain wiron berlipat sumbu . Lembar lembar pidato upacara berlipat di bawah cangkir kopi dan lontong ketupat. Tapi ibu tersedu, melihat gurat waktu membeku di sisi bibir dan kantung mata ku. Aku tersedu karena di lembar lembar pidato ku hanya ada kata kata ngilu : masihkah engkau seorang ibu ?
Maafkan ibu anakku. Ibu malu !
2017