Minggu, 08 Desember 2024
Bung, lihatlah Arjuna , masih terus memanah ke barat
Siapa yang ingin dikalahkannya ?
Di barat hanya ada masa lalu
Tempat methahistoria mencatat mimpi yang lapuk
Di barat waktu sudah berhenti bertanya
Dan hidup kehilangan pesonanya
Anak panahnya hanya memanah jejak
Puisi puisi penuh sesal dan luka yang tak dikehendak
Jejak cuma kenangan yang capas
Menimbun harapan yang lepas
Seharusnya dia memanah ke Timur ke matahari terbit
Disana sang penjahit mimpi berseloka
Tentang hari hari penuh pesona
Kesombongan yang sedang menulis sejarah
Bendang waktu yang membuat semua berlari
Seperti kata kata yang tak berhenti menari dan menjadi puisi
Bung , di arena hanya ada pekik dan keringat Kalah dan menang dan sejarah terkadang menyakitkan
Aku tak lagi menemukan jejakmu di situ
Meski pun pada shutlecook sepasang lansia
yang sedang merawat cinta.
Kikik dan lenguh di udara pagi
Di aspal basah dan bau parfum yang lembab Aku hanya menyaksikan waktu menghapus jejak mu.
Di arca dan kuku Bima waktu telah jadi batu
Dan aromanya seperti bau sesiapa yang berkuasa ketika itu
Semua telah jadi seteru
2016 /2017/2018