Fotografer Riau Pos Juara Rida Award 2014

Jurnalistik Jumat, 10 Oktober 2014
Fotografer Riau Pos Juara Rida Award 2014
Para pemenang Rida Award 2014 foto bersama Chairman Riau Pos Group H Rida K Liamsi (lima dari kanan), CEO RPG H Makmur (dua kiri), COO RPG Divre Pekanbaru H Sutrianto (kiri), COO RPG Medan-Batam Marganas Nainggolan (dua kanan), COO RPG Divre Padang Marah Suryanto (kanan) dan Pemred Riau Pos HM Nazir Fahmi (lima kiri) di Hotel Madani, Jalan SM Raja, Medan, Kamis (9/10/2014). Foto: TRIADI WIBOWO/RPG

MEDAN (RIAUPOS.CO) - Teka-teki siapa pemenang Rida Award 2014 akhirnya terjawab. Kelima pemenang itu di antaranya R Yusuf Hidayat dari Majalah Batampos.co.id (karya tulis jurnalistik indepth investigasi), Abdul Rasyid Daulay dari Tanjungpinang Pos (karya tulis jurnalistik jenis feature), Defizal dari Riau Pos (foto), Padang Ekspres berjudul ‘’Penumpang Tewas Terpanggang’’ (perwajahan koran umum) dan Metro Siantar dengan judul ‘’Harga Mati, Turunkan Presdir PT Bridgestoneb’’ (perwajahan Koran Metro).

Kepastian nama-nama pemenang itu diumumkan Chairman Riau Pos Group (RPG) Rida K Liamsi diwakili anggota dewan juri, Amzar, pada ‘’Malam Anugerah Rida Award 2014'’ di Hotel Madani Medan, Kamis malam (9/10). Adapun karya fotografer Riau Pos, Defizal yang mendapatkan Rida Award 2014 berjudul “Evakuasi Sopir”.

Usai menyebutkan nama masing-masing pemenang, Amzar mengatakan, pihaknya sangat kesulitan dalam penilaian karya tulis maupun foto pada tahun ini. Sebab menurutnya, hasil karya yang masuk semuanya bagus dan berkualitas.

‘’Beberapa hal yang menjadi inti penilaian di antaranya kedalaman tulisan, pengemasan tulisan, dan betul-betul mampu menarik pembaca. Kami (dewan juri, red) cukup kesulitan dalam penilaian, apalagi menentukan siapa pemenangnya,’’ ungkap Amzar yang juga salah satu juri dalam ajang tahunan di lingkungan RPG.

Tak lupa, Amzar juga memberi sejumlah catatan kepada media di lingkungan RPG, agar kiranya pada tahun mendatang dalam menggarap suatu liputan, tidak mengangkat isu-isu lama. Kemudian khusus foto, lanjutnya, juga ada beberapa catatan. Namun ia mengaku pada tahun ini sejumlah karya foto yang masuk ada perbaikan mutu dan juga tampilan.

‘’Sebagian dari foto yang disertakan memperlihatkan adanya kesungguhan dalam mengambil momen, meski dalam situasi sulit,’’ ucapnya sembari berguyon agar fotografer meminta dibelikan kamera baru kepada para general manager perusahaan di lingkungan RPG.

Kepada para nominator yang belum beruntung, dia memberi motivasi untuk terus berkarya jangan berkecil hati. ‘’Semoga tahun depan bisa melahirkan karya-karya yang lebih luar biasa lagi, terutama dapat memberikan kepuasan kepada para pembaca. Jadi jangan berkecil hati dan teruslah berkarya dan berikan yang terbaik bagi para pembaca. Kepada para pemenang tentu harus meningkatkan kemampuan dan jangan cepat puas. Semoga dengan karya yang luar biasa, secara produk tentu kita akan lebih baik juga,’’ harapnya.

Chairman Riau Pos Group Rida K Liamsi yang juga ketua dewan juri Rida Award 2014 mengungkapkan, sebenarnya karya tahun ini sangat bagus semua, sehingga sangat sulit bagi dewan juri dalam menentukan siapa pemenang di tiap kategori. Menurutnya peserta lomba tahun ini ada kesungguhan dalam menggarap suatu liputan.

‘’Foto-foto juga bagus semua. Tampak sangat serius dalam mengambil momen di sudut-sudut yang sangat sulit. Begitu juga dengan karya tulisan indepth investigasi. Meskipun tidak panjang namun lebih dalam. Pada kategori perwajahan, faktor grafis termasuk di dalamnya sehingga Padang Express kami rasa mampu menuangkan itu dalam bentuk grafis dan memudahkan pembaca melihat kronologi peristiwa,’’ sebutnya.

Rida K Liamsi juga membagikan Rida Award kategori khusus. Hal itu dilakukannya untuk menghargai para wartawan dan fotografer yang berhasil menjadi pemenang dalam ajang perlombaan di sejumlah tempat. Rida menyatakan, ada 18 orang/karya yang berhak menerima. Para penerima akan diberikan penghargaan berupa uang tunai. Sebanyak 8 orang/karya di antaranya dari Batam Pos, Wijaya Satria nominator Foto Jurnalistik Dahlan Iskan Award 2014 terima Rp1 juta, Dalil Harahap (Batam Pos) 10 besar nominator Foto Jurnalistik Dahlan Iskan Award 2014 Rp1 juta, Ahmadi (Batam Pos) 10 besar Dahlan Iskan Award judul karya “Cinta Berbahaya di Taman Victoria” terima Rp1 juta.

M Nur (Batam Pos) juara I nasional Lomba Karya Tulis Jurnalistik dan Blog Mahakarya Telkom 2013 menerima Rp2,5 juta, Budianto Hutahean (Batam Pos) dan M Nur (Batam Pos) juara I nasional Lomba Karya Foto Jurnalistik dan Blog Mahakarya Telkom 2013 menerima Rp2 juta, Iman Wachyudi (Batam Pos). Kategori produktif nasional, M Nur (Batam Pos) juara I nasional Lomba Karya Foto Jurnalistik dan Blog Mahakarya Telkom 2013 menerima Rp2,5 juta, Yermia R (Batam Pos) juara umum nasional Lomba Karya Jurnalistik Otonomi Daerah Rp2,5 juta, R Yusuf Hidayat (Batam Pos) juara I Lomba Foto Jurnalistik Telkomsel Rp2,5 juta.

Disusul ada sebanyak 6 orang penerima kategori penghargaan khusus dari Riau Pos, di antaranya M Amin, juara II “ICCTF Media Award 2013” (Bapenas RI) menerima Rp2 juta, Harry B Koriun, juara I “Lomba Buku (XL Wilayah Sumatera)” menerima Rp2,5 juta, Gema Setara juara LKTJ Ali Kelana 2014 dari PWI Riau menerima Rp2,5 juta, M Hapiz peringkat III penghargaan nasional Jurnalistik Lingkungan (Kemen LH RI) menerima Rp1,5 juta, Henny Elyati, juara I Telkomsel Sumbagtel menerima Rp2,5 juta, Teguh Prihatna, juara terbaik I Dahlan Iskan Award 2014 menerima Rp2,5 juta, dan Didik Herwanto, penerima Udin Award (AJI) menerima Rp2 juta.

Sebelumnya, CEO Riau Pos Group Makmur Kasim mengatakan, acara ini penting bagi media di jajaran RPG dan bagi dunia jurnalistik pada umumnya. ‘’Dengan kegiatan seperti Rida Award ini, kita dapat evaluasi, baik itu karya tulis, karya foto, perwajahan yang kita hasilkan dan produksi, apakah sudah sesuai dengan keinginan pasar. Tentunya harapan kita apakah karya kita bisa sesuai keinginan pasar dan menambah jumlah pembaca kita,’’ ungkapnya.

Bagi seluruh wartawan, sebut dia, iven seperti ini sangat penting. Di samping mengukur karya-karya juga bisa menjadi pelecut untuk berprestasi dan meningkatkan kualitas produk agar lebih baik lagi, menurut dia ke depan perlu ditambah kategori lain. Apalagi, masih banyak karya jurnalistik baru dan lebih modern.

‘’Kalau boleh diusul untuk panitia karena beberapa pemenang perwajahan terbaik, di beberapa iven lain, karya hipoterafik sangat bagus. Ini juga untuk menjawab tantangan karena surat kabar tidak hanya bersaing dengan surat kabar, tetapi dengan televisi,’’ ujarnya.(prn/ril)