Notice: Undefined offset: 4 in /home/u6048245/public_html/erdeka/metadata.php on line 20
Utamakan Kasih Sayang, Takut Berpaling ke Pria (3) - Rida K Liamsi
 

Rida Award 2009

Utamakan Kasih Sayang, Takut Berpaling ke Pria (3)

Jurnalistik Rabu, 02 Desember 2009
Utamakan Kasih Sayang, Takut Berpaling ke Pria (3)

Oleh Lia Anggia Nasution

Orientasi seksual dari pasangan lesbian, jelas berbeda dengan pasangan normal. Tentu saja, cara dan strategi untuk saling memuaskan pasangan juga cukup unik. Seperti apa?

Dari cewek-cewek lesbian yang dikenal wartawan koran ini, rata-rata mereka masih enggan secara blak-blakan bercerita soal urusan “ranjang”. Seperti Ega, mesti awalnya terlihat antusias memaparkan tentang kehidupan cewek lesbian di Medan. Tapi, ketika disinggung soal di mana dirinya sering berhubungan intin, Ega malah irit berkomentar.”Biasanya, kadan kita having seks (ngeseks) di kos, dirumah atau juga di hotel,” ujar Ega yang mengaku pernah selama setahun stay together (tinggal bersama) di satu rumah kos dengan pasangannya. “Itu pun kalau malam hari aku tetap pulang ke rumah,” sambungnya.

Ketika lebih jauh dimintai keterangan bagaimana kiat membahagiakan pasangan di ranjang. Ega juga minim bicara.”Biasa aja, aku belajarnya juga dari nonton film dari DVD ,” papar Ega.

Selain itu, untuk memuaskan pasangan, Ega mengaku sering berbagi pengalaman dengan teman-teman Belok (istilah kaum lesbian,Red).”Tentunya, yang asyik itu jika belajar secara langsung lah,” ujarnya sambil mengulum senyum. Ega juga hanya membeberkan jawaban singkat ketika disinggung apakah dirinya pernah menggunakan alat bantu untuk memuaskan pasangannya,

“Pernah juga pakai alat bantu. Ketika itu pacaran sama mantan manager hotel di Medan, dia punya alat itu. Tapi sekarang enggaklah,” bebernya.

Menurut Ega, dirinya lebih berupaya memuaskan kekasihnya dengan kasih sayang.” Seperti cowoklah, kalau memuaskan ceweknya juga kan dengan kasih sayang. Membelikan sesuatu benda untuknya. Ngajak nonton. Memang pernah juga gara-gara pacaran tabungan terkuras. Tapi yang penting kekasih kita senang,” kenangnya.

Begitu juga dengan Jeni. Cewek hitam manis ini malah tersenyum ketika disinggung soal intim.” Gimana ya, biasa ajalah,” ujarnya malu.

Jeni mengaku, untuk memuaskan pasangannya dirinya cukup dengan cara alami.” Yang alami aja. Dan masalah itu rahasia dapur dong,” terangnya tersenyum.

Hanya April yang lebih banyak mau mengurai urusan ranjangnya.” Sulit emang menjelaskanya. Apalagi kepada orang yang normal, “ begitu awalnya April menjawab wartawan koran ini.

Ketika disuguhkan pertanyaan yang detail seputar ranjang, April mau membuka mulut.

April mengaku sama sekali tak mau menggunakan alat bantu.” Janganlah, nanti dia berpaling ke laki-laki. Tapi, kalau alami tentu itu akan lebih berkesan baginya,” beber April.

Biasanya, kalau lagi having seks, April mengaku dirinya yang agresif untuk memuaskan pasangan, sebab April memiliki orientasi seks sebagai butchy (peran sebagai laki-laki,Red) meski penampilannya Andro.” Aku lebih suka memuaskan dari pada dipuaskan,”katanya dengan tawa berderai.

Anak dari pensiunan perusahaan perkebunan ini mengaku belajar secara alami. Baginya, tak serta merta dapat langsung mudah untuk melakukan having seks. Terutama dengan pasangan yang baru dikenalnya.

Bahkan, meski sudah berhubungan, mereka masih belum mau langsung polos habis-habisan. April sendiri sering berhubungan intim di kos atau di rumah kekasihnya. Dalam berhubungan seks sesama lesbian, biasanya butchy hanya bisa melakukan hubungan dengan femme (berperan sebagai wanitanya, Red) atau andro.

Ada juga istilah jeruk makan jeruk. Istilah ini biasanya ditujukan bagi femme yang berhubungan dengan femme, femme dengan andro,  atau andro  dengan andro. Tapi, butchy dengan butchy jarang bisa ketemu. Sebab, sama-sama berkarakter sebagai, “laki-laki”, nya.

Parahnya, kalangan ini mengakui ada juga cewek normal (straight) yang berhubungan intim dengan lesbian.

Meski tidak normal, pasangan lesbian tetap memikirkan safe seks (seks yang aman). Biasanya, mereka baru mau berhubungan setelah mandi.

Meski sudah merasa bebas dari kuman, namun adakalanya mereka merasa dampak berhubungan seks bagi pasangan lesbian itu ada.” Kalau dia tidak setia, misalnya masih mau juga berhubungan dengan cowok, apalagi gonta ganti pasangan, bisa jadi kena HIV/AIDS. Tapi, kalau dia setia dengan pasangannya. Itupun tetap juga ada pengaruhnya,” sebut April.

Meski belum pernah ada penelitian secara khusus, namun beberapa lesbian mengaku sering mengalami keluhan.Yaitu infeksi saluran kandung kemih dan kista. “Enggak tahu ya hubungannya bagaimana. Tapi, rata-rata keluhan cewek lesbi itu kalau enggak kista ya infeksi saluran kandung kemih (kencing). Infeksi ini yang paling sering,” ungkap April. ***

Lia Anggia Nasution adalah wartawan Sumut Pos. Tulisan ini masuk nominator Rida Award III 2009 yang dimuat di Harian Sumut Pos 9,10 dan 11 Juni 2009