Dua Karya Jurnalistik Batam Pos Masuk Nominator Rida Award 2014

Jurnalistik Selasa, 02 September 2014
 Dua Karya Jurnalistik Batam Pos Masuk Nominator Rida Award 2014

Cecep Mulyana/Batam PosBatam (batampos.co.id) Karya foto jurnalistik wartawan Batam Pos masuk nominator Rida Award 2014 melalui seleksi panjang tim dewan juri di Pekanbaru,  Senin (1/9). Karya fotografer Batam Pos dengan judul ‘Lumpuh’ hasil jepretan Cecep Mulyana itu masuk seleksi ketat bersama lima nominator lainnya.

Foto ‘Lumpuh’ hasil bidikan Cecep Mulyana ini berceritera tentang kemacetan panjang bahkan mungkin terlama di Kota Batam akibat terbaliknya sebuah trailer di Simpang Daeng, Mukakuning beberapa bulan lalu.

Sebenarnya selain foto, karya jurnalistik wartawan Patam Pos lainnya berupa feature dengan judul Penguasa Selat dengan Sebilah Satang’’ tulisan R Yusuf Hidayat (Majalah Batampos.co.id) juga masuk nominator tahun ini.

Karya jurnalistik wartawan Batam pos ini masuk dalam 28 nominator yang  bakal bertarung di seleksi akhir Rida Award nanti.  Masing-masing lima nominator untuk kategori Karya Tulis Jurnalistik jenis Indepth Investigasi dan kategori Karya Tulis
Jurnalistik jenis feature. Sedangkan untuk kategori Karya Foto Jurnalistik, kategori Perwajahan Koran Umum, serta kategori Perwajahan Koran Metro, masing-masing  diisi enam nominator.

Memang, untuk kategori karya tulis jurnalistik, even tahunan yang merupakan ajang kompetisi bergengsi antar-wartawan dalam lingkungan Riau Pos Grup tersebut, ini kali ketiga kembali membaginya untuk dua jenis, feature dan indepth investigasi.

Lima tulisan yang masuk nominasi untuk kategori Karya Tulis Jurnalistik jenis Indepth Investigasi  masing-masing adalah Menelusuri Jejak Penyiksa dan Pembuang Adit:  ‘’Disayat-sayat Ibu Tiri, Dicampakkan di Rimbunan Sawit’’  karya Kunni Masrohanti (Riau Pos), Teror Lanun Selat Melaka:  ‘’Penguasa Selat dengan Sebilah Satang’’ tulisan R Yusuf Hidayat (Majalah Batampos.co.id),  ‘’Riwayat Sepuluh Negeri yang Tenggelam’’ yang ditulis Fajar Rillah Vesky (Padang Ekspres),  Trek Balap Liar, Saksi Bisu Seks Bebas Pelajar: ‘’Short Time Cukup Bayar Rp50 Ribu’’ karya Yusfreyendi  (Tanjungpinang Pos), serta tulisan berjudul  Menyusuri Jejak Perambah dan Karhutla di Cagar Biosfer GSK-BB: ‘’Tuan BM dan BK 88 yang Ditakuti’’ karya Muhammad Hapiz (Riau Pos).

Yusuf-HidayatSedangkan untuk kategori Karya Tulis Jurnalistik jenis Feature, yang masuk nominasi adalah tulisan berjudul ‘’Elida, Ibu yang Anaknya Divonis Empat Tahun Atas Kasus Cabul’’ karya Oryza Pasaribu ( Metro Tabagsel), Keluarga Jonilas, Potret Buram Kemiskinan: ‘’Hidup di Antara Tumpukan Sampah dan Semak Belukar’’  tulisan Henny Elyati (Riau Pos), tulisan berjudul Suka Duka Perawat Rina Muliyati Bertugas di Tengah Hutan Rimba Listen:  “Jalan Kaki 60 km Menembus Hutan untuk Beli Obat”   karya Bambang Yudi (Rakyat Aceh), lalu tulisan Juli Ramadhani Rambe, (Sumut Pos) berjudul  Sutanta Aditya, Fotografer yang Nyaris Jadi Korban Awan Panas: ‘’Kalau Saja Pemerintah Lebih Perhatian.’’ Nominator lainnya adalah Kisah Nelayan Buta Asal Pulau Duyung: ‘’Melaut di Gelap, Mengais Rezeki dalam Pekat’’ karya Abdul Rasyid Daulay (Tanjungpinang Pos).

Untuk kategori Karya Foto Jurnalistik, tim juri menetapkan enam nominator, yakni foto berjudul Bocah-bocah Pemberani  hasil bidikan Agusmanto (Posmetro Padang),  Dekapan Seorang  Ibu hasil jepretan Aminoer Rasyid (Sumut Pos), kemudian foto bertajuk Evakuasi Supir karya Defizal (Riau Pos), foto jepretan  Widiarso (Pekanbaru Pos) berjudul Histeris, serta Lava yang dijepret Andri Ginting (Sumut Pos) dan foto berjudul Lumpuh hasil bidikan Cecep Mulyana (Batam Pos).(rpg)