Senin, 14 Oktober 2024
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Malam kedua launching dan konser Blacan Aromatic Etnich Project, Rabu (25/6) malam di Anjung Seni Idrus Tintin, mendapat sambutan meriah dari penonton. Launching album Kala Sunyi Kuala Bunyi tersebut ditandai dengan penandatangan poster oleh Budayawan Riau H Rida K Liamsi, Kabiro Humas Setdaprov Riau Yoserizal Zen dan seniman musik Eri Bob.
Rida K Liamsi menyatakan salut dengan geliat kreativitas yang terus dilakukan oleh seniman Riau terutama dalam kesempatan itu, grup Blacan Aromatic. Katanya, meskipun di tengah-tengah kesibukan keadaan politik dan persiapan menyambut bulan suci Ramadan, sejumlah seniman Riau terus bergeliat menelurkan karya-karya mereka.
‘’Saya salut dengan anak-anak muda seperti ini. Tanpa berhenti untuk terus berkreativitas, tak kenal pamrih. Mencari dan berbuat sendiri tanpa menunggu dukungan, dana dan segala macam,’’ ucap Rida.
Apalagi, lanjut Rida, kesadaran akan kekayaan kesenian Melayu yang diangkat Blacan melalui karyanya sangat kental.
Fenomena kehidupan sehari-hari Melayu pesisir seperti judul komposisi musik Blacan, “Tali Air”, “Negeri Tematu”, “Hungkal In E Minor”, “Membaca Riak” dan lainnya merupakan idiom-idiom keseharian yang dikemas dalam bentuk komposisi musik yang menarik.
‘’Tak banyak yang kenal dengan istilah-istilah itu. Artinya, teruslah memberi kehidupan kesenian di Riau. Seperti judul komposisi musik Blacan yang berjudul “Hungkal”, berkesenian juga harus demikian. Tak ada karya seni yang lahir dari kemudahan. Karya-karya seni besar itu lahir dari proses kemenangan setelah melewati segala rintangan. Salut dan tahniah kepada Blacan Aromatic,’’ tutup Rida K Limasi.
Sementara itu, Yoserizal Zen menegaskan dengan diluncurkannya album Blacan Aromatic, menandakan anak muda Riau tidak mati suri. Katanya, seniman Riau dalam kelompok generasi muda seperti Blacan Aromatic, membuktikan bahwa Riau memiliki seniman musik yang kaya dengan sastra. ‘’Ini juga yang membuktikan dan penanda Riau negeri sastra. Terbukti dari komposisi musik yang disuguhkan Blacan, meski tidak menggunakan bait-bait sastra tapi indahnya instrumen yang dimainkan bagaikan sebuah karya sastra,’’ ucapnya.
Kedelapan karya yang digelar dalam konser yang diselenggarakan dua malam itu, diakui pimpinan Blacan Aromatic, Matrock, adalah karya-karya mereka yang membungkus kehendak bersama pada laut dengan bentangan dan selera masa kini, diangkat dari masa lampau. Rangkaian makna pesisir yang diwakili dari komposisi musik yang dihadirkan, merupakan perihal rindu yang hendak ditawarkan kepada penonton.(*6)