Selasa, 08 Oktober 2024
PEKANBARU (RP) - Panitia temu penyair Korea-ASEAN Poets Literature Festival (KAPLF) 2011 telah memilih tempat-tempat pembacaan puisi bagi para penyair yang merupakan ikon Melayu di Riau.
Tak hanya di satu tempat dalam satu ruangan, melainkan berpindah dari tempat satu ke tempat yang lain.
Lapangan PT Chevron Pacific Indonesia diagendakan jadi tempat kunjungan pertama Selasa (25/10) pagi untuk melihat kelangsungan perusahaan Migas tertua di Indonesia dan komitmen perusahaan asing itu terhadap kebudayaan Melayu.
Siangnya dilanjutkan ke Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Lancang Kuning (Unilak). Di sini, penyair mengawali pembacaan puisi.
Bagaimana FIB mempersiapkan acara itu? Dekan FIB Unilak Dr Junaidi MHum mengatakan, setakat ini ia bersama civitas akademika kampus mempersiapkan setting ruangan untuk pembacaan puisi.
Juga persiapan pertunjukan kesenian Melayu dan memperkenalkan FIB yang merupakan satu-satunya di Riau.
‘’Kami berikan yang terbaik demi suksesnya acara itu dan kami tak ingin selaku tuan rumah mengecewakan peserta,’’ ujar Junaidi, Jumat (23/9). Temu penyair, lanjutnya, jadi momen FIB untuk promosi dan menjalin kerja sama dengan Korea Selatan.
Khususnya rencana pembukaan Program Studi Sastra Korea di Unilak, karena peminatnya sangat banyak di Tanah Air, dan tak tertutup kemungkinan juga di Riau.
‘’Sebelumnya, rencana ini sudah pernah diajukan. Namun mengingat melibatkan kerja sama kedua negara perlu kebijakan yang pasti, dan saat ini dioptimalkan kembali,’’ ujarnya.
Adanya Prodi Sastra Korea, sebutnya, dinilai sangat menguntungkan karena produk Korea banyak masuk ke Indonesia. Di samping itu investor Korea banyak juga yang menanamkan investasinya di negeri ini.(aal)