Pemkab Siak dan Kampar Dukung KAPLF 2011

Penyair Baca Puisi di Istana Siak

Budaya Sabtu, 24 September 2011
Penyair Baca Puisi di Istana Siak

PEKANBARU (RP)- Pemerintah Kabupaten Siak menyambut baik dipilihnya Istana Siak sebagai salah satu tempat tujuan Temu Penyair ASEAN-Korea Selatan  atau Korea ASEAN Poets Literature Festival (KAPLF) 2011 ke-2 yang berlangsung di Riau pada 25-29 Oktober 2011.

Helat ini dinilai sebagai sarana promosi Siak kepada para peserta sebagai destinasi wisata sejarah dan budaya. Kunjungan ke Siak diagendakan pada Rabu (26/10).

Dalam kunjungan dan silaturahmi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Siak ke kantor redaksi Riau Pos, Kamis (22/9) petang, Bupati Siak Drs Syamsuar MSi mengatakan, pihaknya segera mempersiapkan segala fasilitas pendukung demi suksesnya acara.

Juga segala hal seperti menyambut kedatangan peserta yang akan disiapkan prosesi penyambutan.

‘’Kami senang, daerah kami jadi tempat berlangsung event bertaraf Asia. Kami menginginkan Siak bisa jadi tuan rumah seutuhnya dalam helat pertemuan budaya baik tingkat nasional, regional maupun internasional,’’ sebut Syamsuar.

Istana Siak, sebut mantan Plt Bupati Kepulauan Meranti ini, merupakan salah satu obyek wisata sejarah yang ada di Riau yakni peninggalan kerajaan.

Para wisatawan domestik maupun mancanegara selalu menyempatkan diri mengunjungi Istana saat berkunjung ke Riau ataupun ke Siak. Hal ini bagi Pemkab Siak harus disinergikan dan dioptimalkan agar promosi Istana Siak Sri Indrapura sampai ke penjuru dunia. 

Siak, kata Syamsuar, memiliki beberapa bangunan megah bersejarah, yang sekarang difungsikan sebagai perkantoran, rumah tinggal, penginapan, dan toko oleh penduduk Siak.

Salah satunya adalah peninggalan termasyhur dengan bangunan bercirikan arsitektur gabungan antara Melayu, Arab, plus Eropa, yaitu Istana Siak Sri Indrapura.

Sepanjang perkembangan sejarah bangsa Indonesia, telah banyak peninggalan sisa-sisa kehidupan yang memberi corak khas pada kebudayaan bangsa di Siak. Salah satunya adalah Istana Siak Sri Indrapura yang jadi obyek wisata Riau.

Untuk dapat melihat bangunan Melayu zaman/tempo dulu yang juga dijuluki Istana Matahari Timur itu, jarak tempuh dari sebelah timur Pekanbaru mencapai empat jam perjalanan melalui sungai hingga menuju Kabupaten Siak Sri Indrapura.

Senada, Chairman KAPLF 2011 Rida K Liamsi menambahkan, dalam helat ini, panitia memilih tempat-tempat ikon Riau yang merupakan jejak tumbuh kembang kebudayaan Melayu.

Pasalnya, kebudayaan Melayu itu akomodatif dan terbuka bagi pendatang. Ikon-ikon tersebut dari hasil pendataan, di antaranya Candi Muara Takus yang ada di Kampar.

Selain itu, di PT Chevron Pacific Indonesia (CPI), para peserta dapat melihat langsung bagaimana lapangan Migas tertua di Indonesia yang sampai sekarang tetap beroperasi. Perusahaan ini sampai sekarang tak pernah terjadi konflik terbuka bersama masyarakat, beda seperti di Papua.

Bahkan di CPI, pihak manajemen telah memberi dukungan dan menyampaikan bukti dan komitmen terhadap kebudayaan Melayu. Hanya, di sini peserta tak membaca puisi. Peserta hanya melihat bagaimana partisipasi dan kontribusi CPI dalam bidang kebudayaan sampai sekarang.

‘’Istana Siak merupakan mata rantai imperium Melayu sejak kerajaan Melaka sampai Johor,’’ sebutnya.

Istana ini, katanya lagi, jadi saksi sejarah ikon Melayu dalam pembacaan puisi dari peserta. Namun sebelum sampai ke lokasi istana, peserta dibawa mengarungi dan melihat panorama Sungai Siak yang merupakan sungai terdalam di Indonesia. Kemudian waktu pulang melewati jalur darat menggunakan bus.

‘’Kami melibatkan tuan rumah untuk men-setting acara ini. Bahkan untuk diketahui pelaksanaan acara ini tak memerlukan tempat formalitas. Yang penting tidak menghilangkan nuansa kemelayuan,’’ sebut Rida.

‘’Kami juga minta Siak bisa menampilkan kebudayaan tradisional seperti tari Zapin dan kesenian lainnya yang diperlihatkan pada peserta. Sehingga peserta mengetahui dan melihat secara langsung,’’ tambahnya.

Di Siak, selain pembacaan puisi, kata Rida, juga ada pembacaan esai, yang orang-orangnya sudah ditentukan panitia. Peserta ini juga harus mematuhi aturan yang dibuat panitia serta waktu yang sudah dijadwalkan.(aal)