Malam Ini, Anugerah Jembia Emas Diserahkan

Budaya Jumat, 22 Desember 2017
Malam Ini, Anugerah Jembia Emas Diserahkan
Aswandi Syahri, penerima Anugerah Jembia Emas 2017. f-fatih/tanjungpinang pos

TANJUNGPINANG – Malam gala yang paling ditunggu-tunggu itu tiba. Jumat (22/12) malam ini bertempat di ruang utama Gedung Daerah Tanjungpinang, akan dilaksanakan prosesi penyerahan Anugerah Jembia Emas 2017. Sebuah anugerah kebudayaan yang kali kedua diberikan oleh Yayasan Jembia Emas kepada para pegiat budaya atau pelaku seni yang punya sumbangsih terhdap pembangunan kebudayaan Melayu di Provinsi Kepri.

Pada anugerah edisi kedua ini, anugerah kategori budayawan/seniman pilihan akan diberikan kepada Aswandi Syahri. Oleh dewan juri, sejarawan berkaca mata ini dinilai punya sumbangsih besar dalam pencatatan sejarah dan penyimpanan sejumlah arsip kuna di Kepulauan Riau. Pembina Yayasan Jembia Emas, Rida K Liamsi mengungkapkan, anugerah itu adalah tanda terima kasih Tanjungpinang Pos Group melalui Yayasan Jembia Emas.

”Bidang kebudayaan ini tidak banyak yang memerhatikan. Padahal kebudayaan ini adalah kekayaan Provinsi Kepri sebenarnya,” ungkap Rida, di Tanjungpinang, Kamis (21/12).

Mengenai prosesi penyerahan anugerah malam ini, Rida menjelaskan, akan ada sebuah prosesi yang tidak biasa dalam penyerahan-penyerahan anugerah lain. ”Tidak seperti Oscar Award, atau pun anugerah lain. Karena prosesi ini akan ditampilkan dengan sarat nuansa adat Melayu,” terangnya.

Sebagaimana misi yayasan ini berdiri, sambung Rida, merupakan bagian dari kerja pembangunan dan pelestarian kebudayan di Provinsi Kepri. Dengan semakin banyak orang yang melihat dan mengakui keberadaan Yayasan Jembia Emas, tentu hal ini akan menjadikan kerja-kerja kebudayaan ini lebih mudah. ”Itu harapan panjangnya dari perpaduan dua acara besar ini. Sehingga kerja-kerja kebudayaan itu tidak terhenti sampai nanti,” ujarnya.

Terpisah, Aswandi mengaku merasa terhormat dipercaya menerima Anugerah Jembia Emas tahun ini. Baginya, anugerah ini bukan anugerah kebudayaan yang bisa dipandang setengah mata. ”Menjadi sangat spesial karena Anugerah Jembia Emas ini memberikan cakupan yang luas pada bidang kebudayaan. Dilihat dari nominenya yang begitu beragam,” ujarnya.

Anugerah Jembia Emas ini, sambung Aswandi, akan dijadikannya sebagai motivasi dalam menunaikan kerja-kerja kebudayaan di masa depan. Sebab sejarawan 47 tahun ini mengaku masih punya sejumlah riset sejarah yang ingin dilakukan sebagai bakti pembangunan kebudayaan di Kepulauan Riau.

”Tugas sejarawan itu adalah menulis. Tidak boleh tidak, maka sampai nanti saya akan tetap menulis, meriset, dan memberi tahu kepada masyarakat betapa bangganya menjadi Orang Melayu Kepulauan Riau ini,” ucapnya. (tih)