Kamis, 12 September 2024
Goresan kuas ke kanvas oleh Sekretaris Daerah Provinsi Riau Ahmad Hijazi pertanda dibukanya rangkaian acara malam puncak Anugerah Sagang 2016 di Graha Pena Riau, Rabu (21/12). Untuk kali ke-21, Yayasan Sagang memberikan anugerah kepada seniman dan budayawan Riau yang dianggap telah banyak menyumbangkan karya dan pemikiran untuk kebudayaan Melayu.
Total ada lima anugerah yang diberikan. Mulai dari Seniman/Budayawan Pilihan Sagang 2016, Buku Pilihan Sagang 2016, Institusi/Lembaga Seni Budaya Pilihan Sagang 2016, Anugerah Serantau Pilihan Sagang dan Karya Nonbuku Pilihan Sagang 2016. Anugerah Sagang tahun ini mengusung konsep berbeda dibanding tahun sebelumnya. Kegiatan diawali dengan Pameran Kaligrafi Kontemporer bertajuk Populasi Aksara yang ditaja Gerakan Perupa Melayu (GPM) bekerja sama dengan Yayasan Sagang dan Riau Pos Group. Goresan kuas ke kanvas oleh Sekdaprov Riau Ahmad Hijazi tersebut menjadi penanda dibukanya pameran malam tadi. Total ada 30-an karya kaligrafi yang dipajang. Suasana pameran semakin meriah ketika pengunjung yang melihat karya diiringi alunan musik akustik dan modern. Ada beberapa di antara mereka ingin mengabadikan karya-karya perupa Riau itu dengan berfoto selfie di tengah hinggar binggar alunan musik khas Melayu yang mengantar helat Anugerah Sagang. Nuansa Melayu yang kental tidak hanya tampak saat pelaksanaan acara. Begitu memasuki halaman Graha Pena Riau, para tamu undangan yang kebanyakan mengenakan baju Melayu. Selain itu, para insan seni yang hadir ikut membacakan beberapa puisi, menambah semaraknya suasana.
Beberapa tamu kehormatan hadir malam itu. Mulai dari Ketua Pembina Yayasan Sagang Rida K Liamsi, Ketua Umum Dewan Pimpinan Harian LAM Riau Al azhar, Ketua DPRD Riau Hj Septina Primawati, Konsul Malaysia di Pekanbaru Hardi Hamdin, mantan Gubernur Riau H Saleh Djasit, tokoh masyarakat Riau Hj Azlaini Agus. Berikutnya Anggota DPRD Riau Ade Hartati, Ketua Ombudsman Riau Ahmad Fitri, Dirut Bank Riau Kepri Dr Irvandi Gustari serta beberapa tokoh lainnya dan sastrawan serta budayawan lainnya.
Sebelum pemberian anugerah, diawali dengan pemberian penghargaan kepada para sponsor. Yakni Pemerintah Provinsi Riau, PT RAPP, PT IKPP, PT Bank Riau Kepri, PT Sumatera Riang Lestari, PTPN V, Pemerintah Kabupaten Siak, PT Chevron Pacific Indonesia, BOB-Bumi Siak Pusako-Pertamina Hulu yang diserahkan langsung Ketua Yayasan Sagang, Kazzaini Ks.
CEO Riau Pos Group (RPG) H Makmur Kasim SE Ak MM mengatakan, Yayasan Sagang dibentuk RPG sebagai apresiasi terhadap kebudayaan Melayu di Riau dan setiap tahunnya memberikan apresiasi kepada seniman, tokoh dan juga institusi yang memberikan kontribusi dalam pengembangan dan pelestarian budaya Melayu. “Yayasan Sagang selain memberikan anugerah, juga mengelola sebuah Akademi Kesenian Melayu Riau. Di mana di akademi inilah para bibit seniman dan budayawan ditempa untuk menghasilkan karya yang baik. Beberapa tahun terakhir, karya mahasiswa terus saja mengisi acara yang dilakukan Yayasan Sagang dan RPG,” katanya.
Makmur mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah mendukung kegiatan Anugerah Sagang dan kepeduliannya dalam pengembangan budaya Melayu di Riau. Yayasan Sagang juga telah banyak menerbitkan buku yang telah memperkaya kebudayaan Melayu di Indonesia dan Riau pada khususnya.
Malam tadi, Makmur Kasim menyerahkan anugerah untuk kategori Buku Pilihan Sagang, Air Mata Musim Gugur karya Fakhrunas MA Jabbar. Fakhrunas mengatakan, ini anugerah keempat yang dia raih. Buku ini merupakan perjalanannya ke sembilan negara di Eropa.
“Saya berterima kasih kepada keluarga, sahabat-sahabat saya. Terimakasih juga kepada Yayasan Sagang, Pak Rida yang selalu menjadi pemantik kepada saya dan anak-anak muda untuk terus berkarya,” ujarnya.
Kategori karya Nonbuku Pilihan Sagang, Rona Melayu Produksi TVRI Riau Kepri diterima oleh Said Ibrahim selaku pembawa acara Rona Melayu dan penghargaan diserahkan Direktur Utama Bank Riau Kepri Dr Irvandi Gustari. Dalam sambutannya, Said mengatakan, pihaknya berterima kasih kepada pihak yang telah mendukung acara Rona Melayu.
“Terima kasih juga saya sampaikan kepada para budayawan dan seniman Riau yang telah membantu program siaran Rona Melayu,” katanya.
Kategori Institusi atau Lembaga Pilihan Sagang diterima Komunitas Seni Rumah Sunting. Anugerah diterima pimpinan Komunitas Seni Rumah Sunting, Kunni Masrohanti yang diserahkan Ketua DPRD Riau Septina Primawati. Kunni dalam sambutannya mengatakan, penghargaan ini tidak akan diperoleh tanpa peran Yayasan Sagang yang terus peduli dengan kebudayaan di Riau.
“Penghargaan ini saya didedikasikan kepada para anggota komunitas. Saya mengajak jika sudah ikut dalam komunitas seni mari sama-sama menembus batas dan terus berkarya,” ajaknya.
Untuk kategori Seniman Serantau Pilihan Sagang diterima H Abdul Malik MPd PhD. Penyerahan anugerah dilakukan Ketua LAM Riau Al azhar. Dalam sambutannya Abdul Malik menyampaikan terimakasih kepada pembina Yayasan Sagang Rida K Liamsi yang pertama memotivasi untuk menulis.
“Terima kasih juga saya sampaikan kepada keluarga saya yang terus mendukung karya saya dan terus menyemangati saya untuk berkarya. Kemudian semua pihak yang terus memberikan inspirasi kepada saya yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu,” katanya.
Untuk penghargaan utama, yakni kategori Seniman/Budayawan Pilihan Sagang 2016 diterima oleh H Armawi KH yang diserahkan Sekdaprov Riau Ahmad Hijazi. Usai menerima anugerah, Armawi langsung memberikan orasi budaya dan sambutan.
“Saya adalah pekerja seni, Riau Pos-lah yang sudah membuat saya bisa seperti ini. Untuk itu saya ucapkan terima kasih kepada Riau Pos yang telah membuat anugerah ini yang terbilang lama di Indonesia. Saya harapkan anugerah ini terus ada kelanjutannya,” harapnya.
Sekdaprov Riau Ahmad Hijazi dalam arahannya mengucapkan tahniah kepada para budayawan dan seniman yang telah menerima anugerah. Terima kasih juga diucapkan kepada Yayasan Sagang yang terus menggelorakan kreativitas di bidang kebudayaan yang sudah memasuki penyelenggaraan ke-21.
Lebih lanjut dikatakannya, semangat yang ditularkan Yayasan Sagang ini harus diikuti dan merupakan tugas mulia yang sudah diwariskan sejak zaman berzaman. Bahkan sejarah mencatat, sumbangan dari Bumi Lancang Kuning bukan hanya dalam devisa negara saja, namun juga menyumbang bahasa persatuan yang dijadikan bahasa nasional yakni bahasa Indonesia yang berasal dari bahasa Melayu.
“Pemprov Riau dalam peringatan ulang tahun Riau dua tahun lalu juga mengusung tagline Riau The Homeland of Melayu. Tentunya tagline tersebut bukanlah hanya tagline semata, keseriusan Riau untuk mewujudkan Riau sebagai tanah tumpah darah Melayu dibuktikan dengan dibentuknya Dinas Kebudayaan yang akan mulai aktif pada 2017 mendatang,” katanya.
Untuk mewujudkan tujuan tersebut, lanjut Hijazi, Pemprov meminta dukungan dari semua pihak. Termasuk peran para budayawan dan seniman untuk mewujudkan semangat Riau The Homeland of Melayu.
“Anugerah Sagang ini merupakan bukti pemikiran gemilang, ini harus jadi cemeti untuk menuju Riau yang gemilang dan terbilang. Mudah-mudahan apa yang kita kerjakan ini medapatkan ridho Allah SWT dan membuat makin jayanya kebudayaan Melayu dalam semangat pembangunan Riau,” tutupnya.(sol)