Kamis, 12 September 2024
PEKANBARU (RP)- Panitia helat temu penyair Korea-ASEAN Poets Literature Festival (KAPLF) 2011 ke-2, mengambil setting pembacaan puisi dan esai di berbagai tempat. Tempat ini dinilai memiliki sejarah bagi peserta dalam pembacaan dan salah satunya di lapangan operasi PT Chevron Indonesia.
Bahkan kawasan itu di-setting untuk hari pertama pembacaan puisi. Pihak CPI sendiri menyambut baik dipilihnya Chevron sebagai tempat pembacaan puisi.
‘’Merupakan suatu kehormatan bagi CPI menjadi tempat pertama dalam acara temu penyair,’’ kata Manager Public Relation PT CPI Hanafi Kadir, Rabu (21/9) di Pekanbaru.
Menurutnya, jelang penyelenggaraan acara, CPI melakukan persiapan teknis dan koordinasi terhadap kunjungan lapangan peserta dan acara lainnya selama di sana. Pihaknya akan memberi pembekalan pada peserta tentang CPI sebagai perusahaan yang telah puluhan tahun beroperasi di Riau dan sebagai penyumbang dalam produksi minyak mentah nasional.
‘’Tak lupa kami sampaikan peran dan kontribusi perusahaan dalam pengembangan masyarakat dan juga budaya di Riau,’’ jelasnya.
Temu penyair ini, sebutnya, merupakan kesempatan bagi seluruh masyarakat dan pemerintah Riau untuk mengambil momen dan peluang dalam berpromosi dan penerapan kebudayaan Melayu.
Bagi Chevron, helat seperti ini memiliki makna positif, apalagi dijadikan tempat kunjungan peserta, dan jadi media komunikasi antara penyair dari berbagai negara dan juga lokal sehingga memberi pengalaman tersendiri.
‘’Barangkali, penyair belum melihat secara langsung Chevron. Namun dengan adanya kunjungan itu jadi tahu,’’ sebutnya seraya mengharapkan acara ini dapat berlangsung sukses.
Kampar Siapkan Penampilan Khusus
Sebagai salah satu tuan rumah KAPLF 2011, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kampar mendukung penuh kegiatan festival penyair pada 27 Oktober 2011 di Candi Muara Takus Kecamatan XIII Kotokampar Kabupaten Kampar.
Bahkan Bupati Kampar Drs H Burhanuddin menyatakan, Kampar akan menghadirkan penampilan khusus budaya Kampar pada festival tersebut.
Dukungan untuk Festival Penyair ASEAN-Korea tersebut disampaikan Bupati Kampar ketika menerima audiensi Chairman Riau Pos Group (RPG) H Rida K Liamsi di Balai Bupati Kampar, Rabu (21/9).
Hadir pada kesempatan tersebut, Pelaksana Tugas (Plt) Sekda Kampar Ir H Anizur Ilyas MSi, Kadis Pariwisata H Syamsul Bahri MSi, Kabag Perlengkapan Syahrial Abdi, Kabag Umum Andhiar, Kabag Humas Nasruni, para unsur pimpinan RPG Sutrianto, Kazzaini KS, Yasril, Laras, Murparsaulian, M Nazir Fahmi dan tim RPG lainnya.
Dalam audiensi tersebut, Rida memaparkan tentang berbagai rangkaian kegiatan Festival Penyair ASEAN-Korea yang dilaksanakan selama lima hari, di Pekanbaru, Kabupaten Siak dan Kabupaten Kampar.
Pemilihan Kampar sebagai salah satu lokasi acara, adalah untuk menyampaikan kepada para peserta festival bahwa budaya Melayu Riau memiliki sejarah yang panjang dan salah satu bukti sejarah itu ada di Kabupaten Kampar yaitu Candi Muara Takus.
Di Candi Muara Takus, direncanakan dilaksanakan kegiatan pembacaan puisi, sajak dan esai oleh 12 penyair, dan akan disaksikan oleh lebih kurang 70 peserta festival. Di samping memperkenalkan Candi Muara Takus, para peserta juga akan diperkenalkan dengan makanan khas Kabupaten Kampar seperti ikan salai patin.
‘’Setelah mengikuti seluruh rangkaian kegiatan tersebut, para penyair bertugas untuk menulis esai tentang perjalanan mereka selama di Kampar, Siak dan Pekanbaru,’’ ucapnya.
Lebih lanjut, terkait dukungan dari Pemkab Kampar, Bupati Kampar menugaskan Plt Sekda bersama instansi terkait untuk mempersiapkan penampilan kesenian tradisional Kampar, tari persembahan, makanan khas Kampar bahkan hingga persiapan untuk praktik basiacuong.
‘’Pada intinya, kami dari Pemkab Kampar berterima kasih pada Yayasan Sagang selaku penyenggara kegiatan ini yang telah memilih Kampar sebagai salah satu daerah yang akan diperkenalkan pada masyarakat internasional melalui festival ini. Kami siap mendukung,’’ ujar Burhanuddin.(aal/why)