Selasa, 08 Oktober 2024
PEKANBARU (RP)- Tim penilai Anugerah Sagang 2011 menyelesaikan tugas tahap awal, yaitu menetapkan para nominator dari tujuh kategori yang ada, Selasa (20/9). Tentu saja, seperti tahun-tahun sebelumnya, tim penilai harus memeras otak dan berdebat sengit untuk hasil itu. Karena, untuk mengerucutkanratusan calon yang masuk ke meja tim penilai jadi hanya 34 nominee (calon) dari tujuh kategori, bukan hal yang mudah. Tahun ini, kategori yang paling sulit menetapkan nominatornya adalah Seniman/Budayawan Pilihan, Buku Pilihan, Karya Alternatif, dan Institusi Budaya. Seperti untuk nominator Seniman/Budayawan, tim penilai sempat nyaris buntu pada angka 13 orang. Padahal, nominator hanya 10 orang. Setelah melalui perdebatan alot disertai referensi masing-masing, akhirnya sidang bisa juga menetapkan 10 nominator itu.
‘’Seniman/Budayawan memang kategori paling sulit setiap tahun. Hanya catatan dari tim penilai, selalu saja nominee itu didominasi oleh percabangan sastra. Sedang cabang seni lain orangnya agak langka,’’ kata Ketua Tim Penilai Anugerah Sagang 2011, H Rida K Liamsi.
Hebatnya lagi, untuk kategori Seniman/Budayawan ini ternyata ada nominator tahun sebelumnya tidak dimajukan lagi. Ada yang minta untuk tidak dimasukkan lagi, ada pula yang dinilai mengalami penurunan kreativitas. Ini juga dipicu beberapa seniman dan budayawan yang mengalami perkembangan berkesenian yang sangat pesat. Seperti Dr Junaidi, Masteven Romus, Taufik Effendi Aria, dan Hang Kafrawi.
‘’Seni itu dinamis. Tim penilai juga melakukan penilaian bukan hanya saat penjurian, namun juga pengamatan selama setahun terakhir,’’ ujar Rida.
Untuk Buku Pilihan, tahun ini memang tak banyak yang mengejutkan. Selain itu, jumlah yang masuk juga tak terlalu banyak. Namun untuk kualitas cetak memang dari tahun ke tahun mengalami peningkatan luar biasa.
Hal yang cukup menarik juga terjadi pada Karya Alternatif. Ternyata karya alternatif yang masuk ke meja panitia lumayan banyak. Jenis karyanya pun beragam. Ada yang audio visual, audio biasa, partitur dan juga tugu.
Tahun ini, Tim Penilai Anugerah Sagang 2011 juga menemukan sesuatu yang baru. Yaitu pada kategori Institusi atau Lembaga Budaya. Selain beberapa nama yang sudah ada, tahun ini tim penilai memasukkan sebuah desa sebagai nominator. Yakni Desa Meskom di Bengkalis. Di desa itu, hampir semua penduduknya mengerti dan bisa menari zapin. Di kampung maestro zapin almarhum M Yazid itu, budaya berzapin sangat melekat erat.
Menurut Rida, setelah diumumkan ke khalayak soal nominator ini, panitia tetap menerima masukan dari masyarakat. Walaupun tidak memutuskan, tapi masukan itu bisa jadi bahan pertimbangan bagi tim penilai saat menentukan penerima nantinya.
‘’Kita menjadwalkan pertengahan Oktober tim penilai akan bersidang lagi untuk menentukan penerima. Sedang malam penganugerahan insya Allah akan diadakan pada 28 Oktober 2011 mendatang,’’ kata Rida.(tom/rpg)