Selasa, 08 Oktober 2024
JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Dalam rangkaian acara Festival Hari Puisi Indonesia II, dilaksanakan juga Parade Baca Puisi yang dibacakan oleh tokoh masyarakat, pejabat, para penyair Indonesia dan para artis ibukota. Adapun yang tampil di panggung Teater Kecil Taman Ismail Marzuki pada Rabu malam (16/7) di antaranya Remi Silado, Aspar Paturusi, L K Ara, Yose Rizal Manua, Slamet Widodo dan tak ketinggalan penyair asal Riau Rida K Liamsi.
Di kalangan pejabat, tampak hadir juga dalam kesempatan itu, Ketua DPRD Balikpapan Baharuddin Solong, Wakil Walikota Depok KH Idris Abdul Shomad beserta istri. Sedangkan dari kalangan artis, hadir Mark Sungkar, Tika Bisono dan Ray Sahwrapy. Melengkapi pertunjukan malam itu, diwarnai pula dengan Wayang Sukuraga yang didalangi Kang Fendy.
Acara dibuka dengan lagu Mars Hari Puisi Indonesia yang dinyanyikan bersama-sama. Kemudian tampil L K Ara yang membawakan puisi berjudul ‘’Dalam Perjalanan’’. Alunan musik yang mengalun mewarnai pembacaan penyair yang lahir di Takengon ini. Sebuah sajak berjudul ‘’Janji Musafir’’ karya Asrizal Nur, dibacakan oleh aktor sekaligus sutradara Indonesia, Mark Sungkar. Disebutkannya, membaca puisi seperti mengobati kerinduan masa lalunya karena di TIM inilah dulunya dia memulai sebuah proses. ‘’Jadi, ini seperti kembali, kembali ke habitat saya,’’ ucapnya singkat.
Mantan Putri Remaja Indonesia dan model serta penyanyi tahun 80-an, Tika Bisono pun kemudian membacakan sebuah puisi. Tika sebelumnya mengaku tidak bisa baca puisi, namun katanya, kepalang basah akan dicobanya sebaik yang dimampu. ‘’Agak minder but I’do my best,’’ ucap pelantun lagu ‘’Melati Putih’’ itu.
Dilanjutkan dengan pembacaan oleh Wakil Wali Kota Depok KH Idris Abdul Shomad yang membacakan karya puisi berjudul ‘’Galau’’. Puisi tentang krisis sosial yang terjadi di tengah-tengah masyarakat itu, dibacakan dengan iringan gitar. Kemudian, tak berapa lama istri wakil wali kota pun ikut menaiki panggung, bersama-sama mereka membacakan puisi.
Secara bergiliran, para pejabat, penyair dan artis membacakan puisi terbaik mereka di hadapan puluhan penonton yang memenuhi gedung teater kecil TIM tersebut. Tak ketinggalan, penyair Riau Rida K Liamsi mempersembahkan dua buah sajaknya yang berjudul ‘’Rose 1'’ dan ‘’Rose 2'’. Dengan menggunakan latar sound gendang dan gambus Rida K Liamsi membacakan sajaknya dengan penuh takzim.
Sementara itu, ketua panitia Asrizal Nur dalam sambutannya mengatakan tahun 2014 ini merasa kesulitan menghadapi kondisi politik yang karut-marut. Tapi sungguh pun demikian, bendera puisi harus tetap ditegakkan. Acara ini merupakan tahun kedua dilaksanakannya Hari Puisi Indonesia. Pada tahun 2012, tepatnya tanggal 22 November telah dideklarasikan Hari Puisi Indonesia oleh 40 penyair Indonesia. ‘’Mudah-mudahan acara ini tetap berlangsung, sebuah helat yang mengajak kita ke jalan yang benar yaitu hati nurani,’’ tutup Asrizal.
Sahur ala Penyair dan Tadarus Puisi
Sebelumnya puluhan penyair yang mewakili provinsinya masing-masing melaksanakan sahur bersama dan tadarus puisi di acara Festival Hari Puisi Indonesia 2014 pada, Rabu (16/7), pukul 03.00 WIB. Acara yang berlangsung di pelataran parkir Taman Ismail Marzuki itu, ditandai dengan belah nasi tumpeng yang sudah disediakan panitia. Tampak para penyair, berkumpul membuat lingkaran di atas panggung yang sebelumnya digunakan untuk lomba baca puisi dan musikalisasi puisi itu.
Usai membacakan doa yang dipandu penyair Indonesia, Ahmadun Yosi Herfanda, para penyair pun segera menyantap nasi tumpeng. Canda dan tawa turut pula mengisi kebersamaan di subuh yang dingin itu.
Ahmadun Yosi Herfanda selaku pemandu acara sahur bersama itu mengatakan acara sahur dan tadarus puisi yang kerap dilakukan para penyair nusantara ini merupakan bagian dari acara memperingati Hari Puisi Indonesia yang kedua. Acara serupa ini juga dimaksudkan untuk tetap menjaga kebersamaan dan solidaritas antarsesama penyair Indonesia.
‘’Untuk itu mari sama-sama kita berdoa agar acara Hari Puisi Indonesia ini tetap dapat dilaksanakan untuk tahun-tahun berikutnya. Dengan demikian, semoga seni di Indonesia ini semakin bermanfaat terutama bagi kepentingan masyarakat Indonesia dan juga kita harapkan dengan kebersamaan ini, dengan adanya ketunakan kita dalam memperjuangkan seni dan budaya kita ini akan memberikan sumbangan yang positif bagi perkembangan kesenian dan kebudayaan Indonesia agar menjadi lebih bermartabat,’’ ucapnya.
Usai melaksanakan sahur bersama itu, acara dilanjutkan dengan tadarus puisi. Dibuka dengan persembahan dari Dewan Kesenian Balikpapan yang menampilkan sebuah karya yang diberi judul Gerak dan Puisi. Kemudian para penyair yang hadir disuguhkan pula dengan pertunjukan sastra lisan Madihin.
Selain itu, pembacaan puisi yang dilakukan para penyair secara bergiliran turut pula mewarnai suasan subuh di TIM tersebut. Tak ketinggalan tampil penyair Riau, Kunni Masrohanti yang membawakan puisi berjudul Perempuan Bulan.
Kunni menyebutkan, Festival dan perayaan Hari Puisi Indonesia akan menjadi taman kata, karya bagi penyair dan sastrawan di seluruh Indonesia. Ikatan silaturahim yang dirasakan begitu kuat dan itu pulalah yang diyakini oleh Kunni akan membawa HPI ke depannya lebih baik.
‘’Ada semangat yang terus memuncak dari segala keterbatasan dan upaya yang dimiliki pelaksana dan panitia. Tak peduli duduk di pelataran parkir, hujan bahkan banjir, semua penyair yang hadir tetap bertahan sampai subuh. Duduk, sahur dan membaca puisi bersama tanpa ada jarak tua dan muda, senior atau junior. Saya kira, dengan melihat perayaan HPI ke II ini dan juga semangat kawan-kawan penyair, ke depan HPI bisa menjadi festival sastra paling bergengsi di nusantara bahkan Asia,’’ ucap Kunni.
Finalis Rebut Hadiah Puluhan Juta
Sementara itu, putaran babak final untuk perlombaan baca puisi dan musikalisasi puisi se-Indonesia usai sudah pada Selasa malam (15/7). Sebanyak 26 orang masuk sebagai finalis lomba baca puisi dan 9 finalis musikalisasi puisi. Masing-masing dari finalis ini kemudian menunjukkan kebolehannya di hadapan juri final. Rencananya, pengumuman pemenang akan dilaksanakan pada Kamis malam (17/7) nanti di Teater Kecil-TIM.
‘’Tiga pemenang, baik dari pembaca puisi dan kelompok musikalisasi puisi berhak mendapat hadiah dengan total Rp50 juta,’’ ujar Ketua pelaksana Asrizal Nur.
Ditambahkan Asrizal, pada malam puncak anugerah nanti para finalis akan tampil berkolaborasi dengan dalang Nanang Hape yang disutradarai Yose Rizal Manua.
‘’Mereka akan tampil dengan mengusung konsep kolaborasi antara sastra dan pertunjukan wayang. Acara malam puncak juga akan dilengkapi dengan pidato kebudayaan dari Abdul Hadi WM,’’ jelas Asrizal lagi.
Sementara itu, perayaan Hari Puisi Indonesia 2014, dilanjutkan dengan diskusi dan peluncuran buku Banjar Negeri Harum 1001 Gurindam karya H Iberamsyah Barbary yang digelar pada Rabu (16/7).
Selain itu, pada malamnya dilaksanakan Parade Baca Puisi. Dalam parade tersebut tampil para birokrat, penyair dan artis membacakan puisi di Gedung Teater Kecil-TIM.(*6)