Peserta KAPLF Diarak Beca Tradisional

Budaya Jumat, 14 Oktober 2011
Peserta KAPLF Diarak Beca Tradisional

SIAK (RP)- Jelang pelaksanaan temu penyair Korean-ASEAN Poets Literature Festival (KAPLF) ke-2 yang berlangsung 24-29 Oktober mendatang, panitia pelaksana terus memantapkan persiapan acara.

Untuk menyambut kedatangan peserta di Siak, panitia khususnya Kecamatan Siak menyiapkan kendaraan beca untuk membawa peserta ke istana. Hal ini dipandang memiliki histori.

Beca juga merupakan kendaraan tradisional setempat. ‘’Kami siapkan 50 beca untuk membawa peserta,’’ kata Kepala Dinas Pariwisata Seni dan Budaya Pemuda dan Olahraga Siak Wan Abdul Razak SH MH. Ide beca ini terungkap atas usul pihak kecamatan, dari pada menggunakan bus sementara jaraknya tak begitu jauh.

Koordinator acara penyair di Siak, Hang Kafrawi menambahkan, penampilan atraksi kesenian tradisional untuk di Siak dilakukan silih berganti, tak terus-menerus.

Mereka tampil di sela-sela jeda baca puisi oleh penyair, agar acaranya tak monoton. Adapun kesenian yang diusulkan adalah tarian persembahan, zapin, musik tradisional dan lainnya.

‘’Tapi semua itu perlu diketahui tak menggunakan rekaman suara, melainkan asli musik baik nyanyian maupun tarian,’’ katanya. Dalam persiapan ini, panitia sehari sebelum acara meninjau lokasi untuk mengecek persiapan.

Pada teknis persiapan, panitia meninjau tempat-tempat yang jadi lokasi pelaksanaan acara, salah satunya di Siak Sriindrapura yang ditetapkan Rabu (26/10). Panitia juga berkoordinasi dengan Pemda Siak.

Dalam rapat koordinasi yang dilakukan panita KAPLF bersama Pemkab Siak, Kamis (13/10), dibahas teknis pelaksanaan acara, mulai dari tempat, transportasi, sound system dan lainnya.

 ‘’Kami ingin mengetahui apa yang akan dipersembahkan oleh Siak terhadap para penyair,’’ kata sekretaris KAPLF Sutrianto.

Menurutnya, helat ini merupakan acara kebudayaan. Dalam kesepakatan panitia, pertunjukan kesenian dan kebudayaan haruslah bersifat tradisional.

Dalam hal ini ada empat item yang diberikan pada Siak untuk menampilkannya, seperti tarian, nyanyian dan sebagainya.

Selain itu, mengenai tempat acara yang diselenggarakan dengan mengambil setting di Istana Siak, komposisi tempat dan ruangannya juga dipertanyakan tentang memadai atau tidaknya, mengingat jumlah peserta dan panitia yang datang mencapai 75 orang.(aal)