DATO SERI LELA BUDAYA

Selempang Gelar Adat akan Dipasangkan Plt Gubri

Budaya Minggu, 13 Maret 2016
Selempang Gelar Adat akan Dipasangkan Plt Gubri
humas pemprov for riau pos TERIMA SIRIH: Plt Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman mengambil sirih dari Plt Ketua Umum Majelis Kerapatan Adat LAM Riau H OK Nizami Jamil dalam kunjungan LAM Riau ke kediaman dalam rangka menyampaikan jemputan penabalan Rida K Liamsi sebagai Dato Seri Lela Budaya, Sabtu (12/3/2016).


Upacara penabalan gelar adat dari Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau terhadap budayawan bakal dilaksanakan Rabu (16/3). Diberikan kepada H Rida K Liamsi dengan gelar Dato Seri Lela Budaya. Merupakan gelar pertama dan satu-satunya yang disematkan kepada seorang tokoh yang berperan besar dan ikhlas dalam kemajuan kebudayaan di negeri melayu.

Upacara penabalan bakal langsung dihadiri oleh Plt Gubri H Arsyadjuliandi Rachman yang sekaligus akan memasangkan selempang dan tepuk tepung tawar kepada H Ridak K Liamsi dalam seremoni kegiatan di Balai Adat Melayu Riau, Jalan Diponegoro Pekanbaru.

Jadwal penabalan gelar dipastikan setelah pihak LAM Riau bertemu dengan Plt Gubri, Sabtu (12/3). Plt Gubri dijemput agar berkenan hadir pada upacara penabalan Rida K Liamsi yang akan memperoleh gelar Dato Seri Lela Budaya itu.

Pertemuan dipimpin langsung Plt Ketua Umum Majelis Kerapatan Adat LAM Riau H OK Nizami Jamil, Ketua Umum DPH LAM Riau Al Azhar di dampingi pengurus LAM Riau Yoserizal Zen, H Taufik Ikram Jamil dan Nasir Apiapi.

“Upacara akan berlangsung dengan prosesi adat. Kita sengaja mengundang langsung Plt Gubri karena nanti Ia akan memasangkan selempang dan tepuk tepung tawar kepada Rida K Liamsi sebagai penerima gelar,” ungkap Yoserizal Zen usai pertemuan.

Gelar dari LAM Riau tersebut, terangnya, merupakan gelar adat kelima yang disematkan kepada tokoh. Seperti pertama kali diberikan kepada Dubes Malaysia untuk Indonesia, kemudian Kepada Sri Sultan Hamengkubuwono X, kepada Mantan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono, dan kepada Mantan Mendagri Syarwan Hamid. Dan untuk Rida, gelar adat kelima dengan gelar adat khusus Dato Seri Lela Budaya.

“Untuk budayawan ini yang pertama. Dato Seri Lela Budaya diberikan kepada Rida, karena dinilai sebagai orang yang ikhlas berjasa dalam bidang kebudayaan,” tambahnya.

Kenapa harus Rida K Liamsi, menurutnya hal ini sudah dilakukan melalui rapat lembaga adat dan tokoh-tokoh. Dimana juga sudah berdasarkan hasil rapat dari lembaga adat yang dilakukan selama beberapa tahun terakhir.

LAM Riau katanya juga melihat sosok Rida K Liamsi melalui kegiatan-kegiatan bisnis media yang digelutinya namun tetap mengurus budaya. Seperti melalui Yayasan Sagang, hingga menjadi pembicara kebudayaan di Asia Tenggara dan wilayah Asia lainnya.

Plt Gubri H Arsyadjuliandi Rachman terkait kegiatan yang akan dilaksanakan tersebut menyambut baik dan mengapresiasi apa yang dilaksanakan LAM Riau. “Insya Allah nanti akan hadir dan memasangkan selempang penanda ditetapkannya Bang Rida sebagai Dato Seri Lela Budaya,” ujarnya.

Sebelumnya pada Januari kemarin, pihak (LAM) Riau yang langsung dipimpin Plt Ketua Umum Majelis Kerapatan Adat LAM Riau, OK Nizami Jamil didampingi Ketua Dewan Pimpinan Harian LAM Riau, Al Azhar, serta pengurus LAM Riau Taufik Ikram Jamil, Yoserizal Zen, Zulkifli, dan Nasir Apiapi berkunjung ke kediaman budayawan Rida K Liamsi (RDK).

Kedatangan yang diwarnai dengan kunjungan adat itu bukanlah kunjungan biasa tetapi ada hajat yang hendak disampaikan oleh rombongan LAM Riau kepada Budayawan Rida K Liamsi. Seperti halnya yang disampaikan oleh OK Nizami Jamil dimana kedatangan membawa tepak sirih sebagai lambang kebesaran dan kehormatan orang Melayu untuk meminta keizinan dalam hal meminang secara adat yaitu hendak memberikan satu penghormatan dari LAM atas jasa Rida K Liamsi dalam mengangkat khazanah adat budaya Melayu Riau di bumi Melayu ini.

Dalam prosesi peminangan itu pun dilakukan upacara adat dengan menyerahkan tepak sirih dari LAM Riau yang dilakukan OK Nizami Jamil kepada Rida K Liamsi untuk mencicipi sirih pinang yang telah dibawa. Hal itu merupakan lazimnya ritual adat sebagai penghormatan di acara peminangan adat Melayu.

Dijelaskan pula oleh Al azhar ketika itu bahwa niat untuk memberikan anugerah adat kepada Rida K Liamsi bukanlah pertimbangan yang baru. Seperti halnya ungkapan adat yaitu sudah lama niat terkandung, tetapi sudah sejak 15 tahun yang lalu nama Rida K Liamsi ditandai, dan baru tahun ini dapat diungkapkan.

Diantaranya, Rida dipandang sudah melampui tugasnya sebagai orang yang mampu mengangkat khazanah adat budaya Melayu. Juga Rida sudah menjadi pribadi yang tidak hanya berkarya atas kecintaannya kepada Melayu tetapi menjadi simbol yang membuktikan kebolehan orang Melayu sekaligus menjadi ilham masyarakat Melayu.

Dato Seri Lela Budaya merupakan gelar yang diberikan kepada tokoh budaya sebagai gelar tertinggi dari LAM Riau yang dapat diartikan sebagai tokoh tertinggi yang berseri, bercahaya atas kerelaan dan keikhlasan mengabdikan diri di bidang adat budaya.

Sementara itu, Rida K Liamsi setelah mendengar hajat dari rombongan LAM Riau ketika itu, tampak terharu .

“Saya cinta budaya karena saya cinta Melayu. Apa yang saya lakukan adalah karena saya ingin berterima kasih atas rahmat yang diberi dari tanah Melayu ini. Ya, saya bangga menjadi orang Melayu,” ujarnya dengan suara khasnya ketika itu.(egp)