Seminar Kebudayaan Melayu se Asia Pasifik, Mengayuh Budaya Melayu Menuju Negeri Maju

Budaya Jumat, 08 Desember 2017
Seminar Kebudayaan Melayu se Asia Pasifik, Mengayuh Budaya Melayu Menuju Negeri Maju

PEKANBARU - Pemerintah Provinsi Riau melalui Dinas Kebudayaan (Disbud) memiliki tugas dan fungsi  yang satu di antaranya menyelenggarakan forum-forum peningkatan apresiasi, literasi, dan internalisasi nilai-nilai budaya dan kearifan lokal pada tingkat regional dan negara-negara serumpun. Hal ini disampaikan Kadisbud Provinsi Riau, Tuan Yoserizal Zen pada laporan saat pembukaan Seminar Kebudayaan Melayu se- Asia Pasifik, hari Rabu (6 Desember 2017) di Hotel Arya Duta, Jalan Diponegoro 34.

Seminar bertajuk “Mengayuh Budaya Melayu Menuju Negeri Maju” itu, dibuka oleh Wakil Gubernur Riau, YB Datuk Seri Wan Thamrin Hasyim. Ditegaskan Wagubri, Riau sebagai tumpah darah sejati Melayu memiliki peran strategis memajukan kebudayaan Melayu. Disbud Riau tidak hanya bertugas memacu perwujudan visi Riau 2020, tapi juga menjalin hubungan dengan negeri-negeri Melayu se- Dunia untuk membangkitkan kembali  jati diri atau identitas Melayu sebagai bangsa.

Sejumlah nara sumber akan menyampaikan paparan. Paparan pertama disampaikan oleh Direktur Sejarah Ditjen Kebudayaan Kemendikbud RI, Puan Dra. Triana Wulandari, M.Si., dengan judul “Posisi Riau Sebagai Pusat Kebudayaan Melayu” yang dipandu Tuan G P Ade Darmawi. Setelah ishomasi (istirahat sholat dan makan siang) “Keserumpunan dan Keserantauan: Jejak dan Jejaring Melayu di Asia Pasifik” disampaikan oleh YB Tuan Datuk Zainal Abidin Borhan, Ketua I Gabungan Persatuan Penulis Nasional (Gapena), Malaysia.

Pemakalah lainnya, Ketua Umum MKA LAM Riau, YB Datuk Seri H. Drs. Alazhar M.A.: “Antara Omerus dan Panglimo Awang); YB Prof. Dr. Mukhtar Ahmad, M.Sc., “Budaya Melayu dalam Teknologi Perkapalan di Asia Pasifik”; YB Dr. Elmustian Rahman – dosen FKIP UNRI, “Riau Tanah Air Kebudayaan Melayu”; YB Prof. Dr. Heddy Shri Ahimsa-Putra, M.A.,M.Phil – Guru Besar Antropologi Budaya FIB UGM, Jogyakarta, “Pluralitas Kemelayu' alt='melayu' style='color:#0078b8;'>melayuan di Asia Pasifik”; YB Puan Prof.Dr. Pudentia Maria Purenti Sri Sunarti (MPSS) ,M.A., - Asosiasi Tradisi Lisan (ATL) Indonesia, “Tradisi Lisan dalam Kebudayaan Melayu; Purek I Unilak, Tuan Dr. Junaidi, S.S., M.hum.,  “Peranan dan Tantangan Perguruan Tinggi dalam Pemajuan Kebudayaan Melayu”; Praktisi Pers dan Sastrawan-Budayawan, YB Datuk Seri Lela Budaya Rida K Liamsi “Media Masa Sebagai Produk Kebudayaan (Beberapa Pokok Pemikiran)”, dan Setia Usaha Agung MKA LAM Riau Provinsi – Sastrawan-Budayawan, YB Datuk Drs. Taufik Ikram Jamil, M.I.Kom., “Tersebab Media: Becermin pada Tunjuk Ajar Melayu Karya Tenas Effendi”.

"Peserta seminar yang berlangsung hingga esok, dan insyAllah ditutup Kamis malam," ujar Tuan Derichard  H. Putra diikuti 100 orang peserta. Mereka selain dari Riau, juga Lampung, Aceh, bahkan dari Kabupaten Barito – Kalimantan Tengah  (yang akan menampilkan seni pada malam penutupan), serta dari Negara tetangga Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, dan Thailand.***(Fit).

 

Sumber: http://m.tirastimes.com/read-504-2017-12-06-seminar-kebudayaan-melayu-se-asia-pasifik-mengayuh-budaya-melayu-menuju-negeri-maju.html#sthash.dWDE30cI.UAI0UOXM.dpbs