Selasa, 08 Oktober 2024
BATAM (RIAUPOS.CO) - Jangan ragu menelurkan gagasan lewat media sosial (medsos). Karena ternyata, kebiasaan orang menulis status atau ide-idenya di medsos ternyata mempengaruhi gaya media massa dalam menuliskan beritanya. Terutama, media pemberitaan online.
“Pola kecenderungannya begitu. Judul yang pakai bahasa seperti di medsos itu yang paling banyak diklik pembaca,” kata Chairman Riau Pos Group (RPG), Rida K Liamsi di acara Forum Pemimpin Redaksi (Pemred) RPG di Harmoni One Hotel, Batam, Selasa (24/11).
Dikatkan Rida, pola bahasa yang lazim digunakan di medsos sedikit banyak telah mempengaruhi ketertarikan pembaca mengakses konten berita. Sehingga, media juga mesti menyesuaikan suguhan beritanya demi menggaet segmen pembaca dunia maya yang jangkauannya lebih luas. “Jadi pakem 5W1H (what, when, where, who, why dan how/apa, kapan, di mana, siapa, kenapa dan bagaimana) itu bisa diambil mana yang paling menarik. Bisa who (siapa), when (kapan), atau yang lainnya,” kata Rida.
Bos media itu juga meminta para pemred di bawah bendera media RPG, agar terus memperhatikan kemauan pembaca dan cerdas mengolah dinamika pergeseran kehendak pasar seiring kemajuan teknologi. Tujuannya, kata ia, menyuguhkan kue legit berupa berita yang informatif, enak dibaca sekaligus dibutuhkan. “Bisa dibayangkan, begitu banyaknya media online yang berebut pembaca yang sama, jadi suguhan kita harus menarik,” Rida mengingatkan.
Dalam visinya ke depan, Rida memproyeksi media online akan mencengkeram akses keperluan informasi.Di samping media visual seperti televisi. Karena itu, transformasi media menuju era digitalisasi tak mungkin terelakkan.
“Kita coba dulu di beberapa wilayah dalam satu hingga tiga tahun ini, nanti yang lain (grup RPG) juga akan menyusul,” katanya.
Acara Forum Pemred itu juga diisi dengan sesi tanya jawab. Pada sesi ini, mengemuka pelbagai keluhan dan persoalan yang dihadapi para pemred sesuai basis wilayahnya masing-masing. Di antaranya, pertanyaan dari Pemred portal berita online batampos.co.id, Putut Aryo Tejo. Ia menyinggung selera pembaca online yang berbeda dengan media cetak.
"erita ringan, misalnya tentang artis Agnes Monica yang memposting cincinnya di medsos, bisa jadi malah lebih banyak diminati ketimbang berita-berita utama atau hardnews,” sebut Putut.
Menanggapi itu, Rida lagi-lagi mengatakan selera pembaca media digital memang mengalami pergeseran dibanding pembaca meda cetak. Karena itu, media online sudah semestinya mampu mengelola minat pasar tersebut. “Makanya, ceruk pasar ini diperebutkan banyak pihak, pintar-pintar lah menyuguhkan kue yang menarik untuk pembaca,” pesan dia.
Acara Forum Pemred RPG itu merupakan kegiatan rutin yang diadakan media-media yang bernaung di bawah grup media raksasa di wilayah Sumatera (RPG). Kegiatan itu jadi ajang komunikasi antar pimpinan media sekaligus wadah menggali pengetahuan.(rna/rpg)